Sahabatku, seluruh aktivitas seorang muslim harus berbasis syari’ah Islam. Dan ini adalah konsekuensi keimanannya sebagai muslim. Allah SWT Berfirman:
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mu’min dan perempuan mu’min, apabila Allah telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Barangsiapa yang bermaksyiat kepada Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata” (QS. Al Ahzab [33]: 36)
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak beriman salah seorang diantara kalian sampai hawa nafsunya tunduk dengan apa yang aku bawa (syariah
Islam)” (HR. Al-Hakim).
Selalu menyandarkan aktivitas kepada syari’ah adalah kata lain dari takwa. Inilah modal ketiga kita dalam berbisnis. Bagi kita para shariapreneur, maka beraktivitas sesuai syari’ah Islam bukan hanya sebuah kewajiban, namun juga kita sangat meyakini bahwa hanya dengan syari’ah Islam bisnis dapat mencapai kesuksesan puncaknya. Sebab syari’ah adalah the highest quality standard (alat ukur kualitas tertinggi) dalam seluruh aspek kehidupan seorang
muslim. Rasulullah bersabda:
“Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripadanya” (HR. Ahmad dan Daruquthni)
Oleh karenanya dalam aktivitas keseharian bisnispun kita harus terus bersandarkan kepada syari’ah. Memang sudah semestinya kita harus selalu menggunakan syari’ah yang tidak sekedar pada tataran moralitas (akhlak) saja namun harus sampai kepada tataran operasional pelaksanaan bisnis kita. Kita yakin tidak akan ada kesuksesan tanpa bersandarkan syari’ah.
Meski harta kita banyak, dan bisnis kita sukses secara duniawi. Apabila hal itu kita peroleh tanpa bersandar
terhadap syariah maka itu hanyalah merupakan keburukan.
“Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Al-Maidah [5]: 100)
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah, Abdurrazzaq, Ibnu Hibban dan al-Hakim, dishahihkan oleh al-Albani).
Dengan selalu bersandarkan kepada syariah ini, kita insyaAllah akan terus berada di jalan ketakwaan. Karena sesungguhnya bekal terbaik adalah takwa. Allah SWT
berfirman:
Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. (al-Baqarah [2]: 193).
Karena sangat pentingnya berbekal pemahaman terhadap syari’ah-syari’ah Allah inilah sahabat, sepupu, sekaligus menantu Rasulullah saw Imam Ali karamallahuwajhahu berkata:
“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu agama, maka dia pasti akan terjerumus dalam riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus menerus terjerumus.”
Sahabatku shariapreneur, setiap akan berbisnis atau bekerja kita wajib memahami syari’ah terkait bisnis atau pekerjaan yang akan kita lakukan itu, sebagaimana juga kita wajib mengkaitkan seluruh aktivitas kita lainnya kepada syari’at Islam. Sobatmu Hamba Alloh.