Tulisan dari Pak Roni (Founder TDA) ini cukup menarik untuk dikaji dan diambil intisarinya :
Daniel Pink di buku A Whole New Mind menulis bahwa sekarang ini era informasi sudah lewat. Informasi yang berlimpah bukan lagi dianggap sebagai aset yang bernilai.
Sekarang adalah era Konseptual, era beyond information di mana kita dituntut untuk bisa mencipta dan berempati, bukan sekedar menjadi pekerja intelektual yang terfokus pada pekerjaannya saja.
Ada 6 kemampuan yang dituntut di Era Konseptual ini, yang semuanya berorientasi menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Ya, era masa depan adalah untuk yang bisa menyeimbangkan kedua belahan otak ini.
1. Fungsi dan DESAIN. Tidak lagi cukup menciptakan produk yang fungsional, tapi juga harus indah berestetika, menyentuh emosi dan ada experience dalam menggunakannya.
2. Argumen dan CERITA. Informasi dan data yang membanjir tidak cukup lagi sebagai landasan berargumen yang logik dan efektif. Pemahaman dan persuasi akan lebih bisa diterima dalam bentuk cerita yang menyentuh.
3. Fokus dan SIMPONI. Era Industri dan Era Informasi sangat dibutuhkan kemampuan untuk fokus dan spesialisasi. Tapi di Era Konseptual itu tidak lagi cukup. Kemampuan menciptakan simponi yang lebih dibutuhkan, yaitu menggabungkan hal-hal berbeda sehingga tercipta gambar yang utuh dan indah. Connecting the dots, istilahnya Steve Jobs.
4. Logis dan EMPATI. Era Informasi mengantarkan manusia makin berpikir logis dan mampu beranalisa. Tapi itu tidak lagi cukup di masa depan. Logika harus diimbangi dengan kemampuan berempati, kemampuan memahami orang lain, menjalin relasi dan peduli terhadap sesama.
5. Serius dan BERMAIN. Tertawa, bermain, humor dan perasaan positif telah terbukti berpengaruh terhadap kesehatan dan mental. Ada waktu serius, ada waktu tidak serius atau bermain.
6. Akumulasi dan MAKNA. Era Informasi menuntut segalanya serba lebih, lebih dan lebih lagi. Kelimpahan materi menjadi pesonanya. Namun akhirnya akumulasi itu kehilangan makna dan membuat manusia kehilangan orientasi hidup. Materi yang diakumulasi akhirnya mengendalikan mereka. Kita perlu materi tapi jangan sampai ia menguasai kita. Kita harus bebas darinya. Hidup itu perlu makna selain akumulasi. Perlu kepuasan spiritual dan terhubung dengan terhubung dengan Sang Maha Pencipta.
Desai, cerita, simponi, empati, bermain, makna. Enam kemampuan ini menjadi bekal yang harus dimiliki untuk mengarahkan kehidupan di masa kini.
Badroni Yuzirman