Harus dipahami bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sebab kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Artinya, seorang muslim tidak perlu berputus asa jika di dunia ia tengah diuji. Ujian tersebut tentu akan berakhir dan akan berbuah kebaikan jika mampu melaluinya dengan sabar dan tawakkal kepada Allah SWT.
Kehidupan dunia yang bersifat sementara itu juga harus diorientasikan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Artinya, ia tidak boleh menjalani kehidupan ini dengan seenaknya sendiri. Namun, harus dilalui dengan mengikuti aturan Allah SWT.
Dari Zaid bin Tsabit ra. beliau berkata, kami mendengar Rasulullah Saw. bersabda,
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya & menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dlm hatinya, & (harta benda) duniawi datang kepadanya dlm keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“. HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) & lain-lain dgn sanad yang shahih.
Itulah orientasi hidup yang benar. Dunia bukanlah tujuan utama. Karena akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Maka meraih ridho Allah SWT adalah hal yang paling utama bagi muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar