Mengapa Bisnis sesuai Syariah ? #3
Semua orang ingin berkah dari Allah SWT, namun karena kurang pemahaman akibatnya hanya berupa keinginan saja tanpa disertai tindakan. Kurang ada dorongan yang jadi alasan kuat untuk jalankan.
Seperti semua orang ingin sukses tapi tidak mau jalan sulit yang bawa pada kesuksesan. Berbisnis sesuai syariat adalah bagian dari cara menuju keberkahan.
Bagi seorang muslim bisnis sesuai syariah adalah kewajiban dari Allah SWT. Karena aktivitas bisnis adalah ativitas perbuatan manusia yang terkait pengelolaan terhadap harta benda yang berhubungan dengan manusia lainnya. Sedangkan Allah SWT telah wajibkan setiap muslim untuk selalu perhatikan setiap perbuatannya tanpa terkecuali, termasuk aktivitas bisnis yang kelak dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Ini adalah wujud sekaligus konsekuensi dari keimanan seorang muslim, sebagaimana firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang ber-iman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208)
“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.” (QS. Al Jatsiyah: 18)
Jika orang-orang yang beriman tidak mau masuk ke dalam Islam secara menyeluruh, maka sudah pasti ia akan ikuti langkah-langkah syaitan pada bagian perbuatannya yang tidak ia masukkan ke dalam Islam, karena amalnya yang tidak disandarkan kepada syari’at Islam. Kita semua pasti akan dimintai pertanggung-jawaban atas semua modal yang telah Allah berikan kepada kita , jika kita lalai gunakan sesuai aturan main (syariah) yang telah Allah tetapkan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ia akan selalu tegak (dihadapan Allah), hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia korbankan” (HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra.)
“Ia akan selalu tegak (dihadapan Allah), hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia korbankan” (HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra.)
Jika seorang pebisnis tidak amalkan syariat di dalam aktivitas bisnisnya maka sudah pasti yang diamalkannya adalah hawa nafsu dan ikuti langkah-langkah setan.
Jadi berbisnis sesuai syariat adalah konsekuensi dari keimanan seorang muslim. Seperti sholat wajib 5 waktu, sewajib itu-lah setiap muslimpreneur harus jalankan bisnisnya sesuai syariat. Karena bila tidak dijalankan jatuh kepada dosa. Setiap dosa adalah penghambat kepada keberkahan hidup.
Sekian, silahkan share supaya makin banyak yang dapat manfaat.
Pict : Bisnis bukan untung rugi namun surga dan neraka, design yang kami pakai pada event Jogja Muslimpreneur Day 3 tahun lalu, yang gambarnya cukup viral di internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar