Kebiasaan #4 : Berpikir Menang-Menang (Win-Win) (Ringkasan "The 7 habits of Highly Effective Teens)
Apabila kebiasaan 1, 2 dan 3 lebih mengacu pada pengembangan diri, maka kebiasaan selanjutnya adalah bagaimana cara kita bersikap terhadap orang lain di sekeliling kita.
Kebiasaan 4 : Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari yang lain.
Kebiasaan 4 : Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari yang lain.
Menang/Menang adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Kamu memedulikan orang lain sebanyak kamu memedulikan dirimu sendiri. Contoh-contoh sikap Menang/Menang antara lain :
- Kamu dipromosikan menduduki jabatan baru, kemudian kamu bagi pujian dan pengakuannya kepada semua orang yang membantumu dipromosikan.
- Kamu ingin makan keluar, temanmu ingin belanja. Akhirnya kamu sama-sama memutuskan akan belanja kemudian membeli makan.
- Sahabat terbaikmu diterima di kampus pilihanmu, sedangkan kamu tidak. Walaupun sedih, kamu ikut bersuka cita atas keberhasilan temanmu itu.
- Kamu ingin makan keluar, temanmu ingin belanja. Akhirnya kamu sama-sama memutuskan akan belanja kemudian membeli makan.
- Sahabat terbaikmu diterima di kampus pilihanmu, sedangkan kamu tidak. Walaupun sedih, kamu ikut bersuka cita atas keberhasilan temanmu itu.
Agar dapat berpikir Menang/Menang, pertama kamu harus memenangkan kemenangan pribadimu (Kebiasaan 1, 2, dan 3). Dengan menenangkan diri, maka kamu dapat berpikir lebih jernih terhadap diri sendiri. Kedua, hindari kecenderungan bersaing dan membanding-bandingkan. Persiangan memang diperlukan semua orang. Akan tetapi persaingan memiliki dua sisi.
Persaingan akan sehat apabila kamu menantang diri kamu sendiri agar dapat mencapai sesuatu dengan mengerahkan kemampuan terbaikmu. Akan tetapi persaingan akan menjadi buruk apabila kamu mementingkan kemenangan lebih dari apapun sehingga menghalalkan cara yang salah.
Selanjutnya, kecenderungan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain adalah hal lain yang harus dihindari. Kenapa kita harus membangding-bandingkan diri dengan orang lain? Kita semua berada pada jadwal perkembangan yang berbeda-beda, secara sosial, fisik dan mental.
Hidup kita ini unik, dan masing-masing dari kita dilengkapi dengan hambatan-hambatan tersendiri. Jadi lebih baik menjadi diri kita sendiri dan berhenti membanding-bandingkan diri.
Terkadang seberapa keraspun mencoba, mencari solusi Menang/Menang. Atau pihak lain yang condong pada Menang/Kalah. Dalam hal ini, jangan ikut-ikutan bersikap Menang/Kalah atau bahkan Kalah/Menang. Lebih baik Menang/Menang atau Tidak Sama Sekali.
Mengembangkan sikap Menang/Menang memang tidak mudah. Kamu harus mencobanya sedikit demi sedikit. Kalau kamu baru bisa berpikir hanya 10% dari waktumu sekarang, mulailah meningkatkannya menjadi 20%, kemudian 30%, dan seterusnya.
Akhirnya itu akan menjadi kebiasaan tanpa kamu perlu memikirkannya. Dan mungkin keuntungan yang paling mengejutkan dari berpikir Menang/Menang ini adalah perasaan senang yang ditimbulkannya ketika kita bisa menyenangkan orang lain dan kita sendiri mendapatkan keuntungan.
--
Catatan saya :
Kebiasan menang-menang ini baik untuk hal yang mubah/dibolehkan syariat. Namun untuk hal yang jelas keharamannya tidak ada prinsip toleransi/win-win, apabila dilarang syariat wajib ditinggalkan.
Kebiasan menang-menang ini baik untuk hal yang mubah/dibolehkan syariat. Namun untuk hal yang jelas keharamannya tidak ada prinsip toleransi/win-win, apabila dilarang syariat wajib ditinggalkan.
Salam Sukses Berkah Berlimpah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar