Sebuah Kesenangan Bukan Kebahagiaan
Jika bahagia adalah suatu pujian, tatkala pujian sering terlontarkan lama-lama juga jadi biasa saja.
Jika bahagia adalah sebuah materi (uang), dari hasil suatu survey kepada para profesional ternyata berapapun sallary yang diberi masih saja terasa kurang serta tidak membuat merasa bahagia, dan banyak orang-orang yang berlimpah harta hidupnya tidak tenang dan hampa.
Jika bahagia adalah suatu jabatan, tatkala telah mencapai titik puncak pun masih terus terasa kurang.
Jika bahagia adalah memiliki kendaraan mewah, ternyata bahagia hanya sebentar saja, setelah itu kembali merasa biasa.
Jika bahagia adalah pasangan yang selalu memperhatikan, ternyata setelah terus diperhatikan ada saja kekurangan lain yang membuat diri menjadi tidak bahagia.
Menurut Norman Rosenthal dalam bukunya Emotional Revolution ternyata banyak orang mengira yang dikejar adalah sebuah kebahagiaan, namun sejatinya hanyalah kesenangan, yang ketika telah mendapatkan kemudian hilang biasa saja kembali kepada kehampaan.
Sedang menurutnya kebahagiaan adalah lebih kepada pemaknaan terhadap kehidupan yang efeknya lebih lama.
Jawaban terbenar adalah dengan melihat "buku panduan" hidup manusia didalam Quran disebutkan QS. Al Ahqaf :13
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
--
Bahwa Allah SWT akan menyingkirkan rasa kekhawatiran dan berduka cita / bersedih hati pabila kita Beriman dan Istiqomah dijalan-Nya.
Singkatnya "Kebahagiaan sejati adalah ketika Allah Ridho"
Sedang "Kesedihan sebenarnya adalah ketika Allah murka"
Salam Sukses Berkah Berlimpah!
www.agungnugrohosusanto.com
www.agungnugrohosusanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar