Syahr bin Hausyab mengatakan, “Aku pernah bertanya kepada Ummu Salamah, “Wahai Ummul Mukminin, doa apakah yang sering kali dipanjatkan Rasulullah tatkala beliau berada di tempatmu?” Ia menjawab, “Doa yang sering kali beliau panjatkan adalah,
.
يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
‘
.
Wahai Dzat yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu’” (HR. at-Tirmidzi, no. 3522 )
.
Ummu Salamah pernah bertanya, “Wahai Rasulullah mengapa Anda seringkali memanjatkan doa; ‘Wahai Dzat yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu?’ Beliau kemudian menjawab, “Wahai Ummu Salamah sesungguhnya tak seorang pun melainkan hatinya berada di antara jari-jemari Allah, maka kalau Dia mau Dia luruskan dan kalau mau Dia palingkan.” (HR. at Tirmidzi, no. 3522)
.
Hati yang diluruskan oleh Allah adalah hati yang mulia, ia mendapatkan dan mengikuti bimbingan-Nya. Itulah hati yang selamat. Adapun hati yang dipalingkan oleh Allah adalah hati yang hina, yang tidak mau mengikuti bimbingan-Nya, yang keras membatu. Itulah hati yang celaka. Karena itulah beliau banyak berdoa kepada Allah agar hatinya mendapat bimbingan dan meraih kemulyaan di sisi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar