Aturan yang Membawa ke Surga
.
Pertama kali saya datang ke kota Singa tahun 2010 dalam rangka business trip membuka booth disebuah event Asian Food expo.
.
Kesan saya hingga kali keempat kesini Singapore adalah kota yang bersih, tertata, dan modern. Selidik punya selidik mengapa penduduknya bisa disiplin karena banyaknya aturan dengan denda yang besar.
.
Seperti larangan buang sampah sembarangan dan meludah bagi yang melanggar dikenakan denda $1000 atau kurs sekarang sekitar 10 juta rupiah. Lalu ada lagi larangan merokok disembarang tempat, larangan menyeberang jalan sembarangan, dan larangan menjual permen karet karena dianggap sampahnya sulit dibersihkan. Kesemuanya bila melanggar dikenakan denda, bahkan sampai ada yang sebesar $100.000 dan kurungan penjara.
.
Sebenarnya masyarakat menjadi tertib karena adanya aturan yang mengikat tidak asing juga di Indonesia, seperti naik motor tidak pakai helm ditilang. Walau dendanya tidak besar tapi cukup membuat masyarakat takut dan taat.
.
Disini menunjukkan peran negara bagaimana membentuk masyarakat dengan aturan yang dirasa penting.
.
Di negara sekuler, dimana sebuah negara menjadi netral dalam permasalahan agama, dan tidak mendukung orang beragama maupun orang yang tidak beragama. Dengan kata lain negara tidak dapat masuk ke dalam kehidupan pribadi agama setiap warganya.
.
Singapur menjadi sekuler wajar karena Islam bukan mayoritas disana, namun di Indonesia dengan mayoritas muslim dimana Islam mengatur detil setiap aspek kehidupan tidak wajar bila yang ber agama Islam tidak diatur dengan syariat-Nya, yang sebenarnya sudah dirancang oleh para founding father dalam Piagam Jakarta lalu dianulir oleh segelintir.
.
Pemimpin sejati adalah yang bukan bisa mengajak masyarakatnya hidup bahagia didunia, namun juga bisa membawanya ke surga, yaitu dengan mau menerapkan syariat Islam secara utuh.
.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Qs. Al Ahzab: 36).
.
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)