SIKLUS KERUSAKAN
.
Setiap kejadian ada sebab / pemicu.
.
Sebab inilah sebagai bagian mata rantai yang tidak terpisahkan.
.
Menurut KBBI Mata rantai berarti kejadian (peristiwa, hal) yang saling berkaitan.
.
Maka dalam hal kerusakan kehidupan supaya berhenti harus bisa memutus mata rantainya.
.
Menarik saya membaca sebuah tulisan dengan judul “Cara Memutus Siklus Anak Nakal”
.
Disampaikan sebagai berikut :
Siklus Anak Baik ( siklus 1)
Anak Baik -> orangtua Ridho -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak makin baik
.
Siklus Anak nakal ( siklus 2)
Anak Nakal -> orangtua murka -> Allah Murka -> keluarga tidak berkah -> tidak bahagia -> anak makin nakal
.
Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.
.
Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal ? ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA.
Anak Nakal -> ORANGTUA RIDHO -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak jadi baik.
.
Berat? iya, maka nilai kemuliaannya sangat tinggi. Bagaimana caranya kita sebagai orangtua/guru bisa ridho ketika anak kita nakal?
ini kuncinya:
.
“Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 64:14).
.
Demikian kurang lebih isi tulisan tersebut, namun sedikit saya tambahkan karena tiba-tiba melompat kondisi anak nakal / anak baik padahal juga ada peran orang tua bagaimana cara mendidiknya.
.
Kembali ke memutus mata rantai kerusakan hidup. Dimana hal yang bisa JELAS kita kendalikan adalah diri sendiri.
.
Dibutuhkan kebesaran hati dari dalam diri untuk berani berkorban memutus bagian kecil mata rantai kerusakan.
.
Harus jeli jangan sampai salah memutus mata rantai bila tidak ingin malah berubah menjadi siklus yang lebih rusak.
.
“Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau?” Beliau bersabda: “Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku maka dialah yang tidak mau (masuk Surga).” (HR.Bukhori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar