Hal BESAR di awali dari sesuatu yang kecil. Begitu pula dalam menggapai kesuksesan, tidak ada yang instan semua butuh proses dan perjuangan. Inilah blog mengenai perjalanan, pengalaman, pembelajaran, petunjuk, hidayah dan PERJUANGAN. Semoga kita dapat menggapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
banyak memberi banyak menerima
Jumat, 24 April 2020
Selling Anything
Jumat, 17 April 2020
Doa
Kamis, 16 April 2020
Muslimpreneur Fight
Jumat, 10 April 2020
Visi hidup yang haq
Apa Visi Hidupmu?
Waktu masih kecil pernah ada kejadian mengagetkan yang sampai sekarang masih lekat dalam ingatan.
Saat itu tinggal di Lampung, seperti biasa rutinitas menjelang tidur sikat gigi, cuci tangan, cuci kaki, ke kamar, doa “bismika Allahuma ahya wa bismika amuut” dan akhirnya tidur lelap.
Pagi hari bangun, langsung kaget dan bingung bukan lagi ada di kasur semalam, tapi sudah dikasur lain, di kamar hotel, dan di jakarta.
Padahal waktu dari lampung - jakarta jalur darat sekitar 8 jam. Harus nyebrang naik kapal very. Dan anehnya saya nggak terbangun sama sekali. Apalagi sebelumnya juga tak ada rencana dari Ayah saya.
Kejadian semacam ini saja sudah buat bingung. Coba bayangkan seandainya kejadian serupa terjadi pada anda. Anda tidur nyenyak dan tiba2 bangun pagi di sebuah istana yang mewah, lengkap dengan makanan, fasilitas bioskop pribadi, kolam renang besar, lengkap dengan mobil mewah, motor besar, dan pelayan bagai bidadari yang siap melayani apapun mau anda.
Sebagai orang yang diberikan akal sehat, tentu anda akan bertanya dimana saya ? bagaimana saya bisa disini? Untuk apa saya dibawa ke istana ini? Apakah semua fasilitas ini untuk saya ? Apakah saya akan terus berada disini? Akan kemana setelah ini ?
Anda akan terus merasa gelisah hingga menemukan jawaban yang memuaskan akal dan menentramkan jiwa.
Sebagai orang yang berakal sehat anda tidak akan melakukan apapun sebelum semua itu terjawab.
Kecuali anda orang yang bebal atau bahasa tren sekarang GOBLOK, mendapat semua fasilitas itu tanpa pikir panjang langsung dinikmati semua tanpa perlu jelas jawabannya.
Begitulah gambaran dalam hidup, seharusnya sebagai manusia berakal sehat memiliki kesadaran tentang keberadaanya dimuka bumi.
Visi kehidupan didapatkan ketika berhasil menemukan jawaban dari 3 pertanyaan mendasar :
(1) Dari mana ia berasal?
(2) Untuk apa hidup didunia ?
(3) Akan kemana setelah meninggal dunia?
Konsekuensi atas Jawaban pertanyaan ini membuat diri selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupan & selalu menyesuaikan perbuatan dengan apa yang diridhoi penciptanya, Allah SWT.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (al-Ahzab: 36)
Minggu, 05 April 2020
Air tenang
Sehari, dua hari, tiga hari masih oke.
Hari Ke-4, Ke-5, ke-6 mulai sumpek.
Hari ke-7 dst kebingungan melanda.
.
Kalau mau ikutin nafsu reaksi yang timbul bisa stress, uring2an ga jelas, salahkan keadaan, dan hal negatif lainnya.
.
Ada yang pembenaran, udah karakter bawaan sejak lahir nya gitu gampang naik darah kali?
.
Walau Abu bakar dan Umar bin Khattab pembawaannya beda bagai bumi dan langit. Yang satu kalem dan yang satu tegas lagi keras.
.
Tapi ketika pola pikir dan pola sikap Berlandaskan Akidah Islam otomatis terbentuklah kepribadian/shaksiyah Islamiyah.
.
Abu Bakar dan Umar menjelma menjadi seorang dengan kepribadian yang dituntun syariat.
.
Menjadi manusia unggul yang tidak dipimpin oleh hawa nafsu, tapi oleh Semangat menggapai keridhoaan Allah SWT.
.
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka” (QS. An-Nisaa : 80) #motivasiislami #quotesislami #quotesagungns
Berkata Positif Versi Sekuler
.
Sebagai seorang yang berusaha mau tak mau, suka tidak suka harus siap hadapi berbagai tantangan usaha.
.
Mulai dari urusan karyawan, keuangan, pemasaran, branding, manajemen, bahkan sampai urusan hukum.
.
Akhirnya mencari bekal teori-teori pengembangan diri.
.
Saat itu saya belum mengenal Islam lebih dalam, dianggap Islam hanya mengatur urusan seputar ibadah saja. Padahal jawaban atas masalah diatas sudah tersedia dalam bahasan syakhsiyah Islamiyah (Kepribadian Islam).
.
Saya pelajari buku2, seminar, workshop yang salah satu teorinya adalah untuk “Positive Thinking”. Teori ini berasal dari para pemikir barat.
.
Sebenarnya dalam Islam konsep ini juga sudah dibahas yaitu untuk ber-Husnudzon.
.
Teori barat menekankan untuk ber-positive thinking terhadap hal apapun. Bahkan sampai-sampai sebuah kata negatif harus dirubah dengan paduan kata sebaliknya dengan pesan yang positif.
.
Contoh : “kamu besok jangan telat lagi ya.” Diganti yang benar “Besok yang ontime ya”
.
Pertanyaannya apakah salah ? Tidak juga, karena memang begitulah cara kerjanya. Namun ada Tapinya..
.
Jadi begini, yang menentukan sebuah kata menjadi positif dan negatif adalah emosi yang dikandungnya.
.
Bisa jadi kata yang harfiah positif menjadi bermakna (emosi) yang negatif. Contoh seorang anak mendapat nilai ujian yang jelek, orang tuanya berkata “Kamu itu PINTER banget sih..” dengan sedikit geram. Kata pinter yang harfiahnya baik berubah sebaliknya menjadi negatif karena maksud emosi disitu adalah pinter=bodoh.
.
Dalam Al Quran dan Hadits banyak dijumpai kata-kata yang harfiah secara awam sebagai kata negatif. Kalau pakai teori barat yang semua kata harus berupa kata positif, mereka akan bilang Quran ajarkan kebencian. Bagaimana mungkin Sedangkan Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (Q.S Al-Isra'[17]: 82).
.
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (Q.S Al-Baqarah[2] : 2)
.
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.” (Q.S Al-Isra'[17]: 9).
.
Quran ini ditujukan kepada orang beriman (muslim) sebagai petunjuk jalan yang lurus, mengokohkan jiwa untuk tetap kuat dan sabar yang kelak di akhirat ada balasan setimpal (keadilan).
.
Jadi kembali lagi bahwa tak semua kata negatif adalah sebagai kebencian.
.
Begitu juga bagi yang kritis ber amar maruf nahi munkar, bukan merupakan wujud kebencian, justru sebaliknya wujud kasih sayang supaya kembali ke jalan yang benar, supaya selamat di negeri akhirat yang kekal abadi.
.
Terlebih amar maruf mahi munkar adalah perintah Allah SWT. Mana mungkin perintah Allah SWT salah, yang salah adalah justru mereka yang berdiam seperti diucapkan ulama terdahulu berikut :
.
“Orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan yang bisu sedangkan orang yang berucap dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara.”
- Agung Nugroho Susanto -