Islam adalah agama yang syâmil (meliputi segala sesuatu) dan kâmil (sempurna). Sebagai agama yang syâmil, Islam menjelaskan semua hal dan mengatur segala perkara: akidah, ibadah, akhlak, makanan, pakaian, mumamalah, ‘uqûbât (sanksi hukum), dll. Tak ada satu perkara pun yang luput dari pengaturan Islam.
Karena itu tentu sebuah keanehan jika menganggap ada hal-hal yang tidak diatur oleh Islam. Misal, ada yang berpendapat bahwa Islam tidak mengatur urusan berekonomi, sampai-sampai berkata "jangan bawa-bawa agama dalam berbisnis"
Demikian pula terkait pengurusan negara.Ketentuan tentang sistem dan bentuk negara dijelaskan oleh banyak nash as-Sunnah (Hadits) atau Ijmak Sahabat.
Oleh karena itu kaum Muslim diperintahkan untuk melaksanakan seluruh syariah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Tak sepatutnya kaum Muslim mempraktikkan aturan-aturan lain yang bersumber dari Barat yang diajarkan oleh Motesquie, Thomas Hobbes, John Locke, dll yang melahirkan sistem politik demokrasi; atau yang diajarkan John Maynard Keynes, David Ricardo, dll yang melahirkan sistem ekonomi kapitalisme.
"Apakah kalian mengimani sebagian al-Kitab serta mengingkari sebagian yang lain? Tiada balasan bagi orang yang berbuat demikian di antara kalian melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dilemparkan ke dalam siksa yang amat keras. Allah tidaklah lalai atas apa saja yang kalian kerjakan" (QS al-Baqarah [2]: 85).
Salam Sukses Berkah Berlimpah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar