Standar Kebenaran.
Kerap kita dengar tentang politik transaksional. Yaitu politik yang basisnya asas manfaat.
Maka ada istilah di politik masa kini "tiada teman/musuh sejati, namun kepentingan yang abadi".
Hari ini bisa saling mendukung, esok hari bisa saling memusuhi.
Itulah politik ala sekuler kapitalis demokrasi yang rusak.
Sehingga ukurannya adalah 'win-win' atau 'win-lose'.
Saling sandera 'dosa-dosa' masa lalu demi mempertahankan kedudukan.
Namun dalam Islam sudah SANGAT JELAS dan TERANG BENDERANG.
Standar perilaku berlandaskan syariat.
Tidak ada yang abu-abu disana, jelas Hitam dan Putih.
Dan basisnya adalah amar maruf nahi munkar.
Yaitu dalam rangka KASIH SAYANG supaya jangan salah jalan, Selamat dunia akhirat.
Namun akhir-akhir ini ketika ada yang ber-amar maruf nahi munkar malah dituduh menebar kebencian, intoleran, radikal, dsb.
Itulah karena hati yang telah diliputi kerak maksiat, sehingga tidak dapat melihat secercah cahaya. Terbawa arus pemikiran rusak kapitalisme, sosialisme, liberalisme, sekulerisme.
Semoga dilembutkan hati kembali kepada Ridho Illahi
Salam Sukses Berkah Berlimpah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar