MOTIVASI DARI SAHABAT RASULULLAH SAW (Mushab bin Umair)
MUSHAB dulunya adalah pemuda tampan, kaya dan bunga majelis yang selalu dirindu kedatangannya oleh kaum wanita. Kemudian berubah menjadi perlambang pengorbanan dan pengabdian tanpa batas.
Keluarga Kaya
Mushab datang dari keluarga yang kaya raya di Mekah. Ia adalah putera kesayangan ibunya. Ia adalah seorang pemuda tampan yang menjadi idaman para wanita. Ia adalah pemuda yang selalu tampil dengan pakaian-pakaian bagus dan mahal.
Bunga Majelis
Ia jugalah yang selalu menghamburkan bau wangi semerbak dan selalu menjadi bunga majelis. Ia adalah perlambang anak muda yang ideal. Tampan, kaya dan cerdas. Segala fasilitas kehidupan bagai telah ada di dalam genggaman tangannya. Para ahli riwayat melukiskan semangat mudanya dengan kalimat: ‚Seorang warga kota Mekah yang paling harum namanya.‛
Berubah 180 Derajat
Namun, kemudian semua kehormatan, kemegahan dan kemewahan fasilitas tersebut ditinggalkannya. Ia berubah menjadi sosok lain yang berbeda. Jauh dari segala kemewahan, kenyamanan serta pemujaan kaum wanita.
Sosok Baru
Ia telah berubah menjadi sosok pemuda yang sangat sederhana. Dengan pakaian ala kadarnya yang penuh tambalan di sana-sini. Ia rela diputuskan hubungan darah oleh keluarganya dan kehilangan seluruh fasilitas mewah serta hak warisnya.
Para Sahabat Bersedih
Dalam sebuah Majelis. Demi memandang kondisi Mush’ab, mereka semua menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya telah basah karena duka.
Mereka melihat Mush’ab memakai jubah usang dengan jumlah tambalannya yang sudah tak terhitung lagi, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka pakaiannya sebelum Islam tak ubahnya bagaikan kembang di taman, berwarna warni dan menghamburkan bau wangi.
Berkorban Dalam Dakwah
Tak hanya mampu berkorban untuk dirinya sendiri. Beliau juga memiliki pengorbanan yang tiada duanya dalam kasih sayang kepada orang lain. Wujud kasih sayang tertinggi yang beliau jalankan adalah dengan dakwahnya yang tak kenal lelah. Beliau adalah duta pertama Rasulullah yang mampu menjadikan Madinah (kota Yatsrib) yang dulunya penuh dengan peperangan antar suku menjadi kota yang siap menerima kedatangan Rasulullah SAW.
Perang Uhud
Mushab bin Umair berteriak-teriak demi mengalihkan perhatian kaum kafir agar menjauh dari Rasulullah SAW. Pasukan kafirpun mendekat dan menyerangnya secara bergelombang.
Datanglah seorang musuh berkuda, Ibnu Qumaiah namanya, lalu menebas tangan kanannya hingga putus,Maka dipegangnya bendera dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan kirinya hingga putus pula.
Wahai Mushab sahabat yang mulia. Gerangan dorongan kekuatan mulia apa yang engkau miliki? Hingga berkorban jiwa dan raga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar