Seseorang yang bergantung pada selain Allah, hanya akan jatuh pada rasa kecewa.
“Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”
(QS. Ali Imran : 160)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata: Ayat ini mengandung perintah untuk memohon pertolongan kepada Allah serta bergantung kepada-Nya dan tidak bersandar kepada diri sendiri. Oleh karena itu Allah berfirman “karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal”. Dan ketika Allah mendahulukan kata-kata “hendaklah kepada Allah” ini menunjukkan tawakkal harus kepada Allah saja dan tidak kepada yang lain. Karena Allah lah satu-satunya Dzat yang bisa menolong kita. Bergantung kepada Allah adalah bentuk tauhid yang akan mengantarkan kita kepada tujuan. Sedangkan bergantung kepada selain-Nya itu adalah syirik yang tidak bermanfaat bagi pelakunya bahkan bermadharat. Dan di dalam ayat ini ada perintah untuk bertawakkal kepada Allah saja. Sesuai kadar keimanan seorang hamba itulah tingkat tawakkalnya kepada Allah. [Tafsir Al-Karim Ar-Rahman hal.165 oleh Syaikh Abdurrahman As-Sa’di.]
Juga Seseorang yang lemah iman akan mudah mengeluh dan menyalahkan keadaan.
Bahkan, orang yang lemah iman tidak yakin dengan kemahakuasaan Allah.
Padahal, hidup dan mati, sehat dan sakit, rezeki dan musibah, semua sudah diatur dan ada dalam kekuasaan Allah SWT.
Maka tak lain dan tak bukan sandarkan sesuatu kepada Allah saja, maka hidup akan menjadi tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar