Berikut nasihat Imam Syafi'i menjelang kematiannya, seperti dikutip dari buku Biografi Imam Syafi’i: Kisah Perjalanan Hidup Sang Mujtahid karya Tariq Suwaidan.
Imam Syafi'i berkata, "Bertakwalah kepada Allah dan ingatlah selalu akhirat dalam hatimu. Jadikan kematian selalu di matamu dan jangan lupa keadaanmu kelak di hadapan Allah. Jadilah selalu bersama Allah dan jauhi larangan-Nya. Tunaikan kewajiban-Nya dan berjalanlah di jalan keberanan di mana pun kau berada."
Imam Syafi'i melanjutkan, "Jangan kau anggap remeh nikmat Allah kepadamu, walaupun sedikit. Terimalah ia dengan rasa syukur. Jadikan diammu sebagai tafakur, bicaramu sebagai dzikir, dan pandanganmu sebagai usaha mengambil pelajaran. Maafkan orang yang menzalimimu. Jalin silaturahim dengan orang yang memutuskannya, bersikaplah baik kepada orang yang bersikap buruk kepadamu, bersabarlah atas musibah, dan mintalah ampunan Allah dari neraka dengan takwa."
Al-Muzanni meminta lagi tambahan nasihat dari gurunya itu. Imam Syafi'i pun melanjutkan nasihatnya dengan berkata, "Jadikan kejujuran sebagai lisanmu, menjaga amanat sebagai tiangmu, rahmat sebagai buahmu, syukur sebagai pembersihmu, kebenaran sebagai perniagaanmu, kasih sayang sebagai hiasanmu, Alquran sebagai kecerdasanmu, ketaatan sebagai hidupmu, keridaan sebagai amanatmu, pemahaman sebagai mata hatimu, harapan sebagai kesabaranmu, dan takut sebagai pakaianmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar