Seseorang akan saling mencocoki kebiasaan orang dekatnya.
Bila standar bahagia adalah materi/harta, maka fokus hidupnya mengejar harta.
Bila standar bahagia adalah keridhoan Allah SWT, maka juga fokus hidupnya dalam rangka raih keridhoan Allah SWT.
Sebagian besar waktu, tenaga, dan pikiran habis untuk raih kebahagiaan yang dimaksud.
Lalu bagaimana bila salah menentukan standar kebahagiaan ?
Yang terjadi ia terus mengejar kebahagiaan yang dimaksud.
Dan ternyata materi/harta bukanlah kebahagiaan, namun kesenangan yang tiada habisnya. Hidupnya digenggam dunia, tunduk pada hawa nafsunya.
Jadi jangan salah menetapkan standar kebahagiaan.
Salam sukses berkah berlimpah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar