Kebaikan Syariat

Kejadian menarik saat antri masuk dari ruang tunggu ke pesawat.

Saat itu barisan dibagi menjadi 2 baris.

Saya pun antri ikut jalur yang sudah terbentuk.

Ketika depan saya sudah tunjukkan tiket dan dipersilahkan masuk, tiba-tiba dari antrian sebelah, sepasang suami istri pindah jalur antrian dan langsung memotong kedepan saya.

Terlihat sang suami merasa tak enak, menarik-narik tas istrinya untuk kembali ke jalur. Namun tak bergeming. Saya pun hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.

Kejadiannya sederhana, namun cukup memberi gambaran kondisi masyarakat saat ini yang tidak baik. Mudah sekali tanpa pikir panjang mengambil hak orang lain.

Pola pikir dan pola sikapnya tidak berlandaskan kepada Islam. Sehingga tidak melahirkan kepribadian Islam.

Padahal bagaimana bisa sukses dunia akhirat, bila syariat tidak dijadikan landasan. 

Dimana setiap pelanggaran syariat timbulkan mafsadat (kerusakan). 

Dan siapa yang jalankan syariat berikan maslahat (kebaikan). 

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Lari dari Keadaan

Lari dari Keadaan

Namanya masalah tentu tidak mengenakan.

Bikin gundah gulana perasaan.

Ingin rasanya pergi meninggalkan.

Sebagai muslim amanah harus ditunaikan.

Tidak bisa lari dari keadaan.

Bila tak selesai di dunia, akhirat akan menanti perhitungan.

Hadapi setiap permasalahan.

Yakin ada Allah yang bisa menyelesaikan.

Baginya mudah sekejap terselesaikan.

Dia hanya butuh bukti ketaatan.

Kembalilah, hijrah menempuh jalan kebaikan.

Masalah dengan sendirinya kan terselesaikan 

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Jangan Terperdaya

Ibnu Mas’ud berkata :

(1.) Betapa banyak orang yang dibiarkan

dalam kesenangan padahal ia sedang diuji.

(2.) Betapa banyak orang yang mendapat pujian padahal ia sedang diberi cobaan.

(3.) Betapa banyak manusia yang aibnya 

ditutupi Allah SWT padahal ia terperdaya dunia.

Rindu-Nya

Setiap orang pernah punya masalah.

Masalah keluarga, masalah pekerjaan, hingga masalah keuangan.

Menjadi pilihan kemana fokus diri.

Apakah berkutat kepada masalah,

Atau fokus bermuhasabah.

Sejatinya masalah ini sebagai pengingat diri.

Untuk kembali kejalan yang diridhoi.

Hingga akhirnya Allah memberkahi.

Sebuah pilihan

Siapa sih yang tak ingin hidup penuh kemudahan dan kesenangan ?

Hidup santai tiada tekanan.

Berlibur kemana saja yang diinginkan.

Penuh dengan macam-macam hiburan.

Karena memang fitrah manusia itu mengejar nikmat, menghindari sengsara.

Namun bila sekedar ikut hawa nafsu, apa bedanya diri dengan makhluk tak berakal?

Allah jadikan dunia sebagai tempat ujian.

Jangan terlena olehnya, teruslah berjuang teguh dalam ketaatan.

Yaitu jalankan semua perintah-Nya.

Jauhkan setiap larangan-Nya.

Strategi Imam Syafii

Pesan Imam Syafii :

“Berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”

Pengorbanan

Semua butuh pengorbanan.

Supaya nilai kuliah bagus butuh belajar.

Supaya bisnis lancar perlu tawakal dan ikhtiar.

Juga supaya selamat dunia akhirat perlu bersabar.

Bersabar terhadap semua letihnya.

Mengkaji ilmu agama memang lelah.

Beribadah rutin ke masjid juga tak mudah.

Apalagi untuk urusan dakwah.

Pahami bahwa hidup ini hanya sementara.

Bukan kehidupan sebenarnya.

Persiapkan bekal sebanyak-banyaknya.

Supaya tak menyesal di alam sana.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Prasangka

Memang menarik bicarakan orang-orang disekitar. Apalagi ditemani minuman hangat dan cemilan lezat. 😅

Tapi tahukah selain jelas dosa (ghibah), juga sangat pengaruhi fokus mental diri. 

Menjadi seorang yang penuh negativitas, sulit maju, banyak hambatan.

Padahal Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Prasangka buruk maka itulah yang kan didapat.

—

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

‘Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya.” (H. R. Muslim)

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Luruskan niat

Imam Syafi’i berkata

“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya yaitu cinta dunia sekaligus cinta Allah maka dia telah berdusta!”

===

Luruskan niat jangan sampai salah 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." (HR. Bukhari) 

Brand

Brand itu bukan sekedar nama.

Guru branding saya katakan brand itu bukan merek, bukan juga sekedar logo, tapi brand itu NAMA + MAKNA.

Ketika seseorang menyebut sebuah brand, maka terbayang nama dan makna dibaliknya.

Seperti Rasulullah muda terkenal dengan “brand” Al-Amin, atau orang yang terpercaya.

Sehingga banyak yang senang bermuamalah dengan Rasulullah. Baik kerjasama bisnis, jual-beli, bahkan Rasulullah sebagai Al Amin diminta oleh para pembesar Quraisy menyelesaikan konflik diantara mereka.

Begitulah dampak brand demikian dahsyat, membangunnya tak mudah, butuh konsistensi yang hasilkan reputasi.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Tidak takut ?

Anak saya yang bayi belum paham namanya bahaya.

Maka berani coba-coba tiada takutnya.

Alhasil harus extra menjaga.

Begitu juga orang dewasa tak jauh beda.

Berani coba-coba apa saja.

Sebab tak paham anggap remeh segalanya.

Anak saya baru paham resiko setelah kejadian rasakan sakitnya.

Masa iya orang dewasa harus nunggu murka-Nya?

Nah.. daripada salah jalan, lebih baik persiapkan dengan ilmu agama.

Syariat mengatur seluruh aspek kehidupan dunia.

Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Mulai dari urusan ibadah, makan-minum, juga sampai urusan ekonomi, dan bernegara.

Yuk rajin mengkaji ilmu agama, merupakan kewajiban setiap muslim.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Pesan Imam Ghazali

Imam Ghazali berkata :

1.Untuk kesehatan yang baik, kendalikanlah makananmu

2.Untuk jiwa yang baik, kendalikanlah dosa-dosamu

3.Untuk keimanan yang baik, kirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

No pain No gain

No Pain No Gain!

Demikian istilah yang arti bebasnya “tidak ada pengorbanan,tidak ada hasil.”

Segala pencapaian butuh perjuangan dan pengorbanan. Kadang dalam bentuk kesulitan, bisa dalam bentuk permasalahan, bisa juga berupa kehilangan.

Dalam Surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Dalam Tafsir  Fi Zhilalil Quran karya Sayyid Qutub ditegaskan, “Sesungguhnya kesulitan itu tidak lepas dari kemudahan yang menyertai dan mengiringinya .”

Jadi jangan husnudzon terhadap setiap keburukan/persoalan. Bisa jadi disanalah letak awal segala kemudahan dan keberlimpahan.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Loyalitas

Imam Syafii berkata :

“Jangan mencintai orang yang tidak

mencintai Allah, kalau dia berani meninggalkan Allah apalagi meninggalkan kamu.”

—

Setidaknya jangan jadikan teman dekat / orang kepercayaan bagi yang tidak ada kecintaan / loyalitas kepada Allah. 

Karena yang dijadikan standar baik buruk tentu bukan syariat, namun lingkungannya. 

Padahal bila memutus perkara diluar syariat akan menimbulkan mafsadat (kerusakan).

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Memori pikiran

Sejak awal merintis bisnis sampai sekarang, kebiasaan membaca buku, ikut seminar dan belajar dengan siapa saja terus dilakukan.

Karena sangat penting untuk menambah khasanah di gudang memori. 

Yang ketika gali ide, maka bisa terjadi gudang memori tadi keluar, merangkai menjadi suatu strategi yang dahsyat.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Pengorbanan

Abu Bakar Ash Shiddiq berkata:

“Ada tiga hal yang tidak dapat dicapai

dengan tiga hal :

(1.) Kaya tidak dapat dicapai dengan khayalan.

(2.) Keremajaan tidak dapat dicapai

dengan bersemir.

(3.) Kesehatan tidak dapat dicapai

dengan obat-obatan semata.”

(Kitab Nashaihul ‘Ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani)

_____

Sungguh dalam maknanya bahwa segala hal butuh pengorbanan. Kecukupan materi butuh pengorbanan berupa usaha,doa,tawakal dan ketaatan kepada syariat.

Keremajaan tidak dapat dicapai hanya dari penampilan, maka manfaatkanlah waktu sebaik mungkin agar tidak menyesal kelak.

Kesehatan butuh dirawat dengan asupan gizi makanan tidak kurang atau berlebih, berpuasa dan olahraga.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Mental Kaya

Mental Kaya

Mental kaya/miskin sejatinya bukan dilihat dari seberapa materi yg dipunya.

Ada yang berlimpah materi tapi mentalnya miskin.  Yang ada di benaknya hanya uang, uang dan uang, tiada waktu untuk menuntut ilmu agama, apalagi berdakwah sesuai perintah-Nya. Astaghfiruloh ampuni hamba Ya Rabb..

Ada juga yang materi seadanya tapi mentalnya kaya. Hidupnya merasa cukup dengan segala pemberian-Nya. Menjalankan setiap perintah dan jauhkan setiap larangan-Nya. Bahkan jadikan dakwah poros kehidupan.

Karena ia tahu hidup didunia ini hanya sebentar, hanya sesaat.

“.. seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut.'' (HR. Tirmidzi).

Dibanding akhirat yang kekal selamanya. Maka berhati-hatilah dalam menentukan skala prioritas hidup.

“Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya (ghoni)?” “Betul,” jawab Abu Dzar. 

Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. 

Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya (ghoni) adalah kayanya

 hati (hati yang selalu merasa cukup). 

Sedangkan fakir adalah fakirnya hati (hati yang selalu merasa tidak puas).” (HR. Ibnu Hibban)

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

L

Kunci pintu surga

“Siapa yang mengumpulkan enam perkara berarti dia telah mendapatkan kunci untuk membuka pintu surga dan menutup pintu neraka. 

Enam perkara itu adalah:

1. Mengetahui Allah, lalu menaati-Nya.

2. Mengetahui setan, lalu mendurhakainya.

3. Mengetahui akhirat, lalu berusaha mendapatkannya.

4. Mengetahui dunia, kemudian meninggalkannya (kecuali sebatas yang diperlukan untuk kebutuhan hidup).

5. Mengetahui yang haq, lalu mengikutinya

6. Mengetahui yang batil, lalu menjauhinya.”

(Ali bin Abu Thalib)

(Kitab Nashaihul ‘Ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani)

Salam Sukses Berkah Berlimpah!