Beda mental pedagang dengan mental pengusaha.
Yg bermental Pengusaha sadar dalam Membangun bisnis tidak bisa instan, butuh proses dan perjuangan.
Karena orientasinya jangka panjang. Maka membangun TeAm, membangun sistem, dan produk berkualitas wajib dilakukan.
Beda kalau bermental “pedagang”. Modelnya hit and run. Prinsipnya untung sebesar mungkin dalam waktu sesingkat mungkin, mikirnya pendek, tidak peduli walau banyak yang kecewa.
Ya baginya semua hanya sebatas transaksi. Alhasil yg bermental pedagang bakal gonta ganti bisnis bila sudah dianggap tak hasilkan lagi.
Rasulullah SAW bersabda: ''Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya. Tindakan kalian mengambil seutas tali lalu mencari kayu bakar kemudian memikulnya di atas punggung adalah lebih baik (mulia serta terhormat) ketimbang mendatangi seseorang lalu meminta-minta kepadanya baik ia kemudian diberi sedekah atau tidak. (HR Bukhari).
Makna hadits ini juga seputar mental, yang satu mau bersusah payah walau hasil tak seberapa.
Sementara yang lain hanya mau mudahnya saja, daripada bersusah payah dan hasilnya kecil pula.
Cara menguatkan mental yaitu dengan kekuatan tawakal.
Menurut guru saya tawakal yang benar itu setiap saat. Tawakal sejak mulai dari niat awal, lalu ketika ikhtiar, hingga setelah ikhtiar terus tawakal.
Dampaknya Allah selalu ada mengiringi, sehingga keyakinan selalu terjaga.
Salam Sukses Berkah Berlimpah!