Kita semua tentu pernah merasakan kesedihan.
Yaitu ketika mendapat sebuah cobaan.
Atau ketika realita tidak sesuai harapan.
Wajar karena manusia memiliki perasaan.
Bila sabar atas musibah sedih bisa bernilai pahala.
Yaitu lisan yang tidak mencela dan tidak mengeluh terhadap takdir-Nya.
Bila dilampiaskan pada keharaman Sedih bisa bernilai dosa.
Yaitu Yang mengantarkan kepada lemahnya iman dan lalai dari perintah Allah SWT merupakan sedih yang tercela.
Begitulah tantangan kehidupan.
Karena Allah sayang maka diberi cobaan.
Supaya dosa-dosa masa lalu terhapuskan.
Hanya dengan mengharap ridho-Nya diri akan dikuatkan.
“Sungguh Allah tidaklah menghukum seseorang karena tetesan air mata dan kesedihan hati. Akan tetapi, Allah hanyalah menyiksa atau mengasihi hamba karena sebab (sabar atau keluhan) lisan ini (sambil beliau berisyarat dengan lisannya)”.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tetesan air mata dan sedihnya hati, dan tidaklah kukatakan selain yang Allah ridhoi”
(HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar