banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Rabu, 29 Januari 2025

4 GOLONGAN AHLI SURGA

4 Golongan ahli surga  (Hayyin, Latin, Qarib, Sahl)

Rasulullah saw bersabda, “Empat golongan orang yang haram tersentuh api neraka. Mereka adalah golongan orang yang hayyin, layyin, qarib, dan sahl.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Hayyin adalah orang yang memiliki ketenangan lahir dan batin. Kehadirannya menenangkan, meneduhkan, dan tidak temperamental. Ia mampu mengontrol pikiran, mengendalikan perasaan dan sikapnya.

Layyin adalah orang yang lemah lembut, sopan, dan santun. Orang yang memiliki sifat layyin, perkataan dan sikapnya tidak melukai, tidak memojokkan, tidak mempermalukan orang lain.

Qarib merupakan pribadi yang hangat, akrab, supel, dan menyenangkan. Ia tidak memiliki sikap yang membuat orang lain tidak nyaman, terluka atau tersakiti. Sifat ini datang dari perilaku tawaduk atau rendah hati. Orang lain pun merasa nyaman bersamanya.

Sahl adalah orang yang memudahkan, tidak menyulitkan orang lain. Semua diperlakukan secara proporsional, tetapi tidak menggampangkan masalah. Ia selalu berpikir solusi ketika berhadapan dengan masalah.

Semoga kita menjadi bagian manusia yang memiliki akhlak yang mulia seperti dicontohkan Rasulullah 

Aamiin..

Sabtu, 18 Januari 2025

Biasa Saja Hadapi Dunia

Biasa Saja..


Sungguh, kehidupan ini tidak selamanya indah seperti cerita Romantis di film Korea. Dunia ini adalah daarul ibtilaa’ (negeri tempat ujian dan cobaan). 


Allah Swt. berfirman, “Wahai manusia, Kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan untuk menguji iman kalian. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali.” (QS Al-Anbiya: 35).


Ujian kehidupan bukan hanya berupa kesempitan, tapi juga kenikmatan.


Maka wajar saja Umar bin Khattab berujar “Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.”


Jadi sikap terbaik dalam menjalani hidup adalah “biasa saja”. 


Ketika mendapat kenikmatan, biasa saja. Tidak takabur, sombong, atau berfoya-foya. Justru malah semakin tawadhu..


Pun ketika mendapat kesempitan, juga biasa saja. Tidak sedih berlebihan, meratapi nasib, atau menyalahkan. Justru malah bermuhasabah perbaikan diri..


Imam Syafii berpesan “Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."


Wahai sahabatku Genggamlah dunia, hingga dia datang kepadamu dengan tunduk hina. 


Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”


Salam Sukses Berkah Berlimpah!